Mashiki – Para warga masih terguncang, saat mengantri mendapat air bersih di jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing, Jumat (15/4), pasca gempa yang melanda bagian selatan pulau Jepang dan menyebabkan sedikitnya sembilan orang tewas. Bahkan, mereka harus melewati malam kedua dengan ketidakpastian karena terpaksa menjauh dari rumah-rumah mereka yang rusak.
Puluhan ribu orang meninggalkan rumah-rumah mereka setelah gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR) melanda bagian barat daya pulau Kyushu, pada Kamis (14/4) malam waktu setempat dan menyisakan bongkahan-bongkahan beton berserakan di jalan-jalan.
Rumah-rumah roboh, pabrik-pabrik setop beroperasi, dan kereta berkecepatan tinggi anjlok, bahkan atap benteng Kumamoto yang berharga di bagian selatan kota Kumamoto, ikut rusak.
Kemudian, pada Jumat sore, pemerintah mengkonfrmasi bahwa ada 881 korban luka, sedikitnya 52 luka parah. Pejabat dari badan penanggulangan bencana Kumamoto mengatakan, sedikitnya ada 9 korban tewas.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga menyampaikan dalam konferensi pers bahwa jumlah korban tewas kemungkinan tidak meningkat tajam, namun operasi pencarian terus dilakukan untuk memperoleh kepastian.
Dia menambahkan bahwa Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe berencana untuk mengunjungi Kumamoto, pada Sabtu (16/4), untuk menemui para korban.
Gen Aoki, seorang seismolog Badan Meteorologi Jepang, meminta warga untuk waspada pada gempa susulan dan memperingatkan hujan yang turun dalam beberapa hari mendatang bisa membuat situasi lebih buruk.
Tim petugas penyelamat juga masih terus melakukan pencarian melalui bangunan-bangunan yang rusak untuk menemukan kemungkinan korban selamat setelah gempa yang menyebabkan ratusan orang luka-luka. Di sisi lain, para pejabat mengatakan jumlah korban tewas tidak akan meningkat signifikan.
“Kami berusaha untuk mengambil barang-barang kami dan pergi ke tempat penampungan menggunan mobil,” kata Haruki Ito (62 tahun), yang rumahnya miring 45 derajat setelah gempa, kepada AFP.
Dia menambahkan, anjing-anjingnya sangat ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah yang roboh serta berharap dirinya dan istri berharap dapat tinggat di tempat penampungan setempat bersama dengan hewan-hewan peliharaan mereka.
Gempa-gempa susulan masih terasa usai gempa yang mengguncang pukul 21.26, pada Kamis malam waktu setempat. Para petugas memperingatkan jumlah korban tewas masih dapat bertambah saat menjelajah bangunan-bangunan yang runtuh.
Saat tim penyelamat bekerja keras sampai malam usat gempa menguncang, mereka berhasil menyelamatkan seorang bayi peremuan (8 bulan) dari reruntuhan puing dalam keadaan hidup dan tanpa luka sedikit pun
“Sejauh yang kami ketahui dari citra inframerah dari helikopter polisi, sepertinya ada sejumlah rumah yang hancur atau setengah runtuh,” ujar Menteri Bencana Taro Kono.