Perubahan pola tidur di akhir pekan.
Perubahan waktu tidur, walau hanya satu jam, dinilai bisa mengganggu siklus dalam tubuh. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari hal ini, dan memutuskan untuk “tidur sepanjang hari” kala akhir pekan demi mengganti waktu tidur yang hilang selama hari kerja.
Menurut para ilmuwan, mengambil jam tidur ekstra di akhir pekan hanya akan membuat Anda lebih lelah sehingga membuat Anda kesulitan untuk bangun pagi pada hari Senin.
Bagaimanapun, utang tidur tak akan bisa tergantikan. Cara untuk menggantinya adalah tidur yang cukup dalam beberapa malam ke depan.
Kenyamanan sosialisasi.
Manusia adalah makhluk sosial dan merasa senang jika merasa nyaman dan aman di lingkungannya. Sering kali, lingkungan di rumah terasa lebih nyaman dan aman ketimbang di kantor sehingga ada rasa enggan untuk kembali bekerja pada hari Senin.
Untuk itu, menurut para ilmuwan, bergosip dengan rekan kerja bisa menjadi bagian penting untuk bisa membentuk ikatan lebih dengan lingkungan kantor.
Setidaknya bisa membuat Anda merasa “diterima” dan bersemangat untuk bertemu dengan lingkungan lain selain rumah.
Pergantian waktu.
Walau semua hari kerja umumnya sama-sama menegangkan, tetapi ketika ilmuwan meminta orang untuk mengingat hari yang terburuk, mereka selalu mengatakan hari Senin.
Ini mengacu pada fakta bahwa ada pergeseran emosional yang cukup besar dari hari Minggu (akhir pekan) ke hari Senin (hari kerja). Jadi tidak peduli apa pun itu, Senin akan selalu tampak seperti hari yang paling buruk dalam seminggu.
Tubuh kurang sehat.
Para ilmuwan telah menemukan, orang-orang yang bahkan gemar berolahraga dan melakukan diet sehat akan mengalami sedikit penurunan kesehatan di awal minggu, seperti tekanan darah yang lebih tinggi.
Bahkan, Senin juga menjadi hari yang paling umum untuk menderita serangan jantung dan stroke.
Anda tidak menyukai pekerjaan yang anda punya.
Menurut sebuah studi, 70 persen orang membenci atau tidak benar-benar menikmati pekerjaan mereka.
Ini meningkatkan terjadinya "Monday Blues”, yaitu perasaan depresi dan kecemasan yang dimulai pada Minggu malam, yang mengarah pada hari Senin yang kurang produktif.
Itu menjadi alasan 37 persen perusahaan menetapkan untuk melakukan rapat dan deadline pada hari Selasa atau hari lainnya.