Tanda dan Gejala Bayi yang Terinfeksi Rotavirus
Infeksi virus rotavirus merupakan penyebab bayi mengalami diare berat dan juga muntah. Virus yang merusak usus kecil ini juga sangat menular.
Secara global, rotavirus adalah penyebab utama diare pada anak berusia kurang dari dua tahun. Diare sendiri masih jadi penyebab kematian utama setelah pneumonia pada bayi berusia kurang dari dua tahun di Indonesia.
Penjelasan
Rotavirus adalah virus dengan ukuran 100 nanometer yang berbentuk roda yang termasuk dalam family Reoviridae. Virus ini terdiri dari grup A, B, C, D, E dan F. grup A sering menyerang bayi dan grup B jarang menyerang bayi. Terdapat empat serotipe major dan paling sedikit 10 serotipe minor dari rotavirus grup A pada manusia. Pembagian serotipe ini didasarkan pada perbedaan antigen pada protein virus 7 (VP7). Virus ini terdiri dari tiga lapisan yaitu kapsid luar, kapsid dalam dan inti. Rota virus terdiri dari 11 segmen, setiap segmen mengandung RNA rantai ganda, yang mana setiap kode untuk enam protein struktur ( VP1, VP2, VP3, VP4, VP6, VP7 ) dan lima protein nonstruktur (NSP1, NSP2, NSP3, NSP4, NSP 5). Dua struktur protein yaitu VP7 yang terdiri dari protein G dan glikoprotein dan VP4 yang terdiri dari protein P dan protease pembelahan protein, merupakan protein yang melapisi bagian luar dari virus dan merupakan pertimbangan yang penting untuk membuat vaksin dari rotavirus. Protein pembuat kapsid bagian dalam paling banyak adalah VP6, dan sangat mudah ditemukan dalam pemeriksaan antigen, sedangkan protein nonstruktur kapsid bagian dalam adalah NSP4 yang merupakan sebagai faktor virulensi dari rotavirus, meskipun protein lain juga terlibat dalam mempengaruhi virulensi dari rotavirus.
Rotavirus menyerang dan memasuki sel enterosit yang matang pada ujung vili usus kecil. Virus ini menyebabkan perubahan pada struktur dari mukosa usus kecil, berupa pemendekan villi dan terdapatnya infiltrat sel-sel radang mononuklear pada lamina propria. Kelainan morfologis ini dapat minimal, dan hasil penelitian baru menunjukan bahwa infeksi rotavirus tanpa kerusakan sel epitel dari usus halus. Rotavirus menempel dan masuk dalam sel epitel tanpa kematian sel yang dapat menimbulkan diare. Sel epitel yang dimasuki oleh virus mensintesis dan mensekresi sitokin dan kemokin, yang mana langsung menimbulkan respon imun dari penderita dalam bentuk perubahan morfologi dan fungsi sel epitel. Peneletian baru juga mengatakan diare terjadi pada infeksi rotavirus karena adanya protein nonstruktural dari virus yang mirip dengan enterotoksin yang menyebabkan sekresi aktif dari klorida melalui peningkatan kosentrasi kalsium intra sel.
Gejala
Gejala utama bayi yang terinfeksi rotavirus antara lain diare cair dan terus-menerus, muntah, demam, dan nyeri pada bagian perut.
Gejala-gejala tersebut dimulai 1-2 hari setelah penularan dan biasanya berlangsung 3-8 hari. Pada kasus yang berat, bayi bisa mengalami dehidrasi.
Salah satu cara membedakan diare karena bakteri dan rotavirus adalah bokong anak menjadi kemerahan dan juga tinjanya berbau asam.
Pemeriksaan tinja diperlukan untuk memastikan diagnosisnya.
Penaganan
Sampai sekarang pun belum ditemukan obat yang mampu untuk membunuh Rotavirus, sehingga metode pengobatan yang digunakan adalah pengobatan suportif, dimana sistem imun tubuh yang berperan utama didalam proses penyembuhan. Salah satu dari pengobatan suportif yang saat ini mulai banyak digunakan adalah penggunaan probiotik (Lactic acid bacteria) yaitu bakteri hidup yang mempunyai efek yang menguntungkan pada host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus, sehingga tidak terdapat tempat lagi untuk bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus sehingga kolonisasi bakteri patogen tidak terjadi. Bakteri baik yang termasuk ke dalam kelompok ini seperti Bifidobacterium, Eubacterium, dan Lactobacillus. Dengan mencermati fenomena tersebut bakteri probiotik dapat dipakai sebagai cara untuk pencegahan dan pengobatan diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus maupun mikroorganisme lain, pseudomembran colitis maupun diare yang disebabkan oleh karena pemakaian antibiotika yang tidak rasional rasional
Infeksi rotavirus bisa sembuh dengan sendirinya, umumnya dalam periode 7 hari.Yang penting cukupi cairan agar tidak dehidrasi. Rotavirus tidak memerlukan antibiotik.
Bila bayi muntah, gantilah cairan yang hilang, tetapi berikan sedikit-sedikit.Tetap berikan bayi ASI atau makanan karena nutrisi diperlukan untuk memperbaiki epitel usus yang rusak oleh virus.